Daftar Isi chevron down
Daftar Isi
Apa Itu EBITDA
Faktor dalam EBITDA
1. Pendapatan
2. Bunga 
3. Pajak
4. Depresiasi
5. Amortisasi
Fungsi EBITDA
Cara Menghitung EBITDA
1. Dapatkan Laporan Laba Rugi
2. Temukan Laba Bersih (Net Income)
3. Tambahkan Kembali Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi
Contoh Perhitungan EBITDA
Catatan Penting untuk Menghitung EBITDA
Usaha Makin Lancar dengan JULO Kredit Digital!

Apa Itu EBITDA: Definisi, Fungsi, Faktor, dan Rumus

Apa Itu EBTIDA

Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah EBITDA sering kali menjadi pembicaraan utama. Bagi banyak orang, EBITDA mungkin terdengar seperti singkatan teknis yang rumit, tetapi sebenarnya, pemahaman mengenai konsep ini penting untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan pentingnya EBITDA, serta mengapa para pelaku bisnis harus memahaminya.

Simulasi Kredit

Tentukan jumlah dan tenor pinjaman

Jumlah Pinjaman

Rp300.000

Rp50.000.000

Tenor Kredit
Tenor bervariasi untuk setiap pengguna.

*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu

Tagihan per bulan

Tagihan sudah termasuk biaya admin

Bunga 0%

Biaya per hari mungkin berbeda tergantung kredit skor setiap pengguna

Dana Cair

Jumlah dana yang akan masuk ke rekening kamu setelah biaya admin. Biaya admin bisa bervariasi.

*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Ajukan Pinjaman JULO *kamu akan diarahkan ke Google PlayStore untuk download JULO

Apa Itu EBITDA

Definisi EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization. Dalam Bahasa Indonesia, EBITDA berarti Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. EBITDA adalah salah satu metrik yang digunakan untuk menilai kinerja operasional suatu perusahaan tanpa mempertimbangkan struktur modal dan pajak

Pada umumnya, EBITDA digunakan sebagai indikator kinerja operasional suatu perusahaan dan sering kali menjadi fokus perhatian dalam analisis keuangan. Meskipun EBITDA memberikan gambaran yang lebih murni tentang profitabilitas operasional, ada beberapa kritik terhadap penggunaannya. EBITDA memberikan gambaran tentang seberapa baik suatu perusahaan menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya saja, tanpa mempertimbangkan beberapa elemen non-operasional yang dapat memengaruhi hasil keuangan.

Meskipun EBITDA memberikan pandangan yang lebih bersih tentang operasional perusahaan, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah ukuran keuangan yang lengkap, dan faktor-faktor lain seperti arus kas, beban modal, dan kesehatan neraca juga perlu dipertimbangkan dalam analisis keuangan yang komprehensif.

Baca Juga: Franchise Indomaret, Modal Syarat dan Ketentuan

Faktor dalam EBITDA

Saat kamu menjalankan bisnis, terdapat banyak aspek yang mempengaruhi berjalannya bisnis. Ada beberapa faktor yang termasuk dalam perhitungan EBITDA, yaitu:

1. Pendapatan

Faktor ini adalah total penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa. Pertumbuhan pendapatan usaha merupakan faktor positif yang dapat meningkatkan EBITDA. Semakin tinggi pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya, semakin besar kemungkinan EBITDA yang tinggi.

2. Bunga 

Faktor ini adalah biaya yang harus dibayar perusahaan atas pinjaman yang diterima. Jika perusahaan memiliki beban bunga yang tinggi karena utang yang signifikan, ini dapat mempengaruhi EBITDA secara negatif. EBITDA dihitung sebelum mempertimbangkan biaya bunga.

3. Pajak

Faktor ini adalah jumlah yang harus dibayar perusahaan kepada pemerintah sebagai bagian dari penghasilan. Tingkat pajak penghasilan yang tinggi akan mengurangi laba bersih dan, akibatnya, mempengaruhi EBITDA secara negatif. Pelajari cara menghitung pajak usaha sebelum terlambat.

4. Depresiasi

Faktor ini adalah penyusutan atau penurunan nilai aset perusahaan seiring waktu akibat penggunaan operasional. 

5. Amortisasi

Faktor ini adalah pengurangan nilai aset tidak berwujud atau intangible assets (seperti hak paten, goodwill, atau merek dagang) seiring waktu.

Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Nikmati kredit bunga ringan dengan limit hingga Rp50 juta hanya di JULO

Fungsi EBITDA

EBITDA memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan, antara lain:

  1. Menilai Kinerja Operasional: EBITDA dapat digunakan untuk menilai efisiensi operasional perusahaan tanpa mempertimbangkan faktor eksternal seperti struktur pembiayaan, pajak, dan depresiasi.
  2. Perbandingan Antar Perusahaan: EBITDA memungkinkan investor dan analis untuk membandingkan kinerja perusahaan dalam industri yang sama, tanpa harus khawatir tentang perbedaan dalam struktur pembiayaan, tingkat pajak, dan metode depresiasi.

Cara Menghitung EBITDA

Cara menghitung EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) melibatkan beberapa langkah sederhana yang memerlukan data keuangan dari laporan laba rugi suatu perusahaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Dapatkan Laporan Laba Rugi

Kamu akan membutuhkan laporan laba rugi perusahaan. Laporan ini biasanya mencakup pendapatan, biaya operasional, bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

2. Temukan Laba Bersih (Net Income)

Temukan angka laba bersih dari laporan laba rugi. Laba bersih adalah total pendapatan perusahaan setelah mengurangkan semua biaya, termasuk pajak dan bunga. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung laba bersih adalah:

Laba Bersih = Pendapatan - Biaya Operasional - Pajak - Bunga

3. Tambahkan Kembali Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi

Tambahkan kembali biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi ke laba bersih. Ini dilakukan karena EBITDA bertujuan untuk mengukur kinerja operasional sebelum pengaruh dari faktor-faktor ini. Rumus untuk menghitung EBITDA adalah:

EBITDA = Laba Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi

Contoh Perhitungan EBITDA

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar 500 juta rupiah, biaya bunga 50 juta rupiah, biaya pajak 100 juta rupiah, depresiasi 75 juta rupiah, dan amortisasi 25 juta rupiah, maka perhitungan EBITDA-nya akan sebagai berikut:

EBITDA = Rp500 Juta + Rp50 Juta + Rp100 Juta + Rp75 Juta + Rp25 Juta

EBITDA = Rp750 Juta

Dengan demikian, EBITDA perusahaan tersebut adalah 750 juta rupiah.

Catatan Penting untuk Menghitung EBITDA

  1. Lihat Laporan Keuangan Terperinci: Pastikan untuk merinci laporan keuangan perusahaan Anda untuk mendapatkan angka yang akurat untuk masing-masing komponen.
  2. Perhatikan Kutipan EBITDA yang Konsisten: Saat membaca atau menyusun laporan keuangan, pastikan bahwa definisi EBITDA yang digunakan konsisten dengan cara perhitungan yang telah dijelaskan di atas.
  3. Bandingkan dengan Perusahaan Lain: EBITDA sering digunakan untuk membandingkan kinerja operasional antara perusahaan dalam industri yang sama, tetapi perlu diingat bahwa tidak boleh menjadi satu-satunya ukuran evaluasi.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu EBITDA. Dengan memahami EBITDA, Anda dapat lebih mudah menilai kinerja dan stabilitas finansial suatu perusahaan. Selalu ingat, pemahaman yang baik tentang istilah-istilah keuangan seperti EBITDA sangat penting dalam membuat keputusan investasi yang cerdas.

Usaha Makin Lancar dengan JULO Kredit Digital!

Pinjaman Modal Usaha dari JULO Kredit Digital!

Setelah mengetahui cara hitung EBITDA, kini para pengusaha bisa atur keuangan perusahaan dengan semakin rapi. Butuh tambahan dana modal usaha untuk ekspansi usahamu? Untung ada JULO Kredit Digital!

Fitur pinjaman online dari JULO bisa bantu wujudkan mimpimu kembangkan bisnis. Cara tarik dana online mudah di JULO sebagai berikut:

  1. Klik fitur ‘Tarik Dana’ di homepage aplikasi JULO.
  2. Masukkan jumlah dana online, jangka waktu tenor dan tujuan pinjaman dana online.
  3. Konfirmasi tarik dana online dengan PIN dan tanda tangan.

Seluruh kebutuhan buka usaha bisa terselesaikan sekarang, bayarnya belakangan! Proses pembayaran di JULO juga secepat kilat, cocok untuk berbagai kebutuhan. Terakhir, bunganya rendah mulai dari 0,1%/hari sehingga pembayaran pun ringan dan transparan. Apalagi sekarang kamu bisa mendapatkan limit yang tinggi bisa sampai Rp50 juta!

JULO sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK dan AFPI sehingga seluruh produk, fitur, dan prosedur pelaksanaan pada JULO sudah sesuai dengan peraturan lembaga pengawasan keuangan di Indonesia.  Tak hanya itu, JULO juga memiliki ISO/IEC 27001 yang mengatur Sistem Manajemen Keamanan Informasi sehingga kamu tidak perlu khawatir mengenai keamanan datamu, JULOvers!Ayo jadi bagian dari #CeritaMelesat JULO Kredit Digital!

Punya usaha jadi lebih mudah dan cepat, siap Hidupkan Hidupmu dengan JULO Kredit Digital! 

Buka Usaha Makin Mudah dengan JULO!

Tambahan modal hingga Rp50 juta bisa kamu dapatkan dari JULO Kredit Digital!

Artikel Lainnya