Jenis-Jenis Jaminan dalam Pinjaman: Mana yang Paling Menguntungkan?

Dalam dunia keuangan, pinjaman menjadi salah satu solusi paling umum ketika seseorang atau bisnis membutuhkan dana tambahan. Baik untuk keperluan konsumtif seperti renovasi rumah, pendidikan, atau modal usaha, pinjaman menjadi jalan keluar yang efektif. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada satu elemen penting yang selalu menyertai proses pengajuan pinjaman, yaitu jaminan.
Jaminan berperan sebagai bentuk perlindungan bagi pemberi pinjaman agar memiliki pegangan jika peminjam gagal melunasi kewajibannya. Di sisi lain, bagi peminjam, jaminan juga bisa menjadi faktor yang mempercepat persetujuan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Jenis jaminan berkaitan dengan pinjaman pun beragam, tergantung pada kebijakan lembaga keuangan serta jenis pinjaman yang diajukan.
Melalui artikel ini, kamu akan diajak memahami lebih dalam tentang berbagai jenis jaminan dalam pinjaman, apa kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana memilih jaminan yang paling menguntungkan baik bagi pemberi pinjaman maupun peminjam. Dengan memahami aspek ini, kamu bisa mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan strategis.
Baca Juga: Pinjaman KTA Syariah Online: Pilihan Bebas Riba & Proses Mudah
Apa Itu Jaminan dalam Pinjaman?
Jaminan dalam pinjaman adalah aset atau kekayaan yang kamu serahkan sebagai agunan ke pihak pemberi pinjaman. Fungsinya cukup jelas, yaitu sebagai bentuk perlindungan bagi pemberi pinjaman kalau kamu nantinya gagal melunasi pinjaman sesuai kesepakatan.
Menurut Bank Indonesia, jaminan merupakan salah satu bentuk pengelolaan risiko kredit. Kalau di tengah jalan kamu mengalami kendala keuangan dan nggak bisa bayar cicilan, aset jaminan yang kamu serahkan bisa dijual untuk menutupi sisa kewajibanmu (Bank Indonesia, 2023).
Hitung Pinjaman dan Tagihanmu
Tentukan jumlah dan tenor pinjaman
Rp300.000
Rp50.000.000
*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu
Tagihan per bulan
Bunga 0%
Dana Cair
Fungsi Jaminan dalam Pinjaman
Jaminan nggak cuma sekadar formalitas. Ada beberapa fungsi penting yang perlu kamu pahami, baik buat kamu sebagai peminjam maupun buat pihak pemberi pinjaman.
- Memberikan Rasa Aman Buat Pemberi Pinjaman
Dengan adanya jaminan, pemberi pinjaman punya cadangan sumber pembayaran kalau kamu mengalami gagal bayar. Aset jaminan ini yang nantinya bisa dilelang atau dijual sebagai solusi terakhir. - Mempermudah Negosiasi Pinjaman
Kalau kamu bisa menyediakan jaminan bernilai tinggi, kamu punya peluang lebih besar buat dapetin bunga pinjaman yang lebih rendah, limit pinjaman yang lebih besar, sampai tenor pinjaman yang lebih fleksibel. - Meningkatkan Kepercayaan Pihak Kreditur
Dalam penelitian di Journal of Finance and Banking (2022), disebutkan kalau adanya jaminan bisa meningkatkan peluang persetujuan pinjaman hingga 40%, terutama buat kamu yang mungkin belum punya riwayat kredit yang kuat.
"Jaminan itu semacam jaring pengaman bagi bank dan lembaga keuangan. Kalau arus kas debitur nggak bisa menutup kewajiban, jaminan inilah yang jadi opsi cadangan."
- Prof. Dr. I Wayan Supartha, Pakar Keuangan dan Perbankan, Universitas Indonesia.
Pinjaman dengan Jaminan vs Pinjaman Tanpa Jaminan
Setiap jenis pinjaman punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Supaya kamu lebih paham, berikut perbandingan antara pinjaman dengan jaminan dan pinjaman tanpa jaminan.
1. Pinjaman dengan Jaminan (Secured Loan)
Kalau kamu mengajukan pinjaman jenis ini, kamu wajib menyerahkan aset tertentu sebagai jaminan. Jenis asetnya cukup beragam, mulai dari:
- Rumah, tanah, atau properti lainnya
- Kendaraan bermotor
- Deposito atau tabungan berjangka
- Emas atau logam mulia
- Saham atau surat berharga
Kelebihan Pinjaman dengan Jaminan:
- Bunga lebih rendah karena risiko kredit dianggap lebih kecil.
- Limit pinjaman yang kamu bisa dapatkan cenderung lebih besar.
- Tenor pinjaman lebih panjang, jadi cicilannya bisa lebih ringan.
Risiko Pinjaman dengan Jaminan:
- Kalau kamu gagal bayar, aset jaminan kamu berisiko disita dan dilelang.
2. Pinjaman Tanpa Jaminan (Unsecured Loan)
Beda sama pinjaman sebelumnya, di pinjaman ini kamu nggak perlu menyerahkan aset sebagai agunan. Jenis pinjaman ini biasa dikenal sebagai Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau pinjaman online (pinjol).
Kelebihan Pinjaman Tanpa Jaminan:
- Proses pengajuan lebih cepat dan praktis.
- Kamu nggak perlu takut kehilangan aset berharga.
Risiko Pinjaman Tanpa Jaminan:
- Bunga pinjamannya lebih tinggi karena risikonya juga lebih besar.
- Proses persetujuan lebih ketat, apalagi kalau kamu belum punya rekam jejak kredit yang baik.
Menurut data di Asian Economic and Financial Review (2023), tingkat kredit macet (NPL) pada pinjaman tanpa jaminan mencapai 7,4%, jauh lebih tinggi dibanding pinjaman dengan jaminan yang hanya 2,9%. Ini menunjukkan betapa pentingnya jaminan sebagai pengendali risiko buat pemberi pinjaman.
"Saat menyalurkan pinjaman, lembaga keuangan wajib memastikan mitigasi risiko berjalan optimal, salah satunya dengan mewajibkan jaminan yang nilainya sesuai."
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Laporan Stabilitas Keuangan 2023
Pinjaman dengan Jaminan vs Pinjaman Tanpa Jaminan
- Pinjaman dengan jaminan mengharuskan kamu menyerahkan aset sebagai agunan. Jika gagal bayar, aset tersebut berisiko disita.
- Pinjaman tanpa jaminan tidak membutuhkan aset sebagai agunan, tetapi bunga lebih tinggi dan proses persetujuan lebih ketat.
Jenis-Jenis Jaminan dalam Pinjaman
Dalam dunia pembiayaan, jaminan memegang peranan penting untuk memberikan rasa aman bagi pemberi pinjaman (kreditur) sekaligus meningkatkan peluang persetujuan bagi peminjam (debitur). Berikut ini adalah berbagai jenis jaminan yang umum digunakan dalam pengajuan pinjaman beserta keuntungan, risiko, dan prosesnya.
1. Jaminan Properti (KPR, SHM, Sertifikat Tanah)
Properti seperti rumah, apartemen, tanah, hingga ruko adalah bentuk jaminan yang paling umum, terutama untuk pinjaman bernilai besar seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau modal usaha.
Keuntungan Jaminan Properti
- Nilai Properti Stabil dan Cenderung Naik
Menurut penelitian dari Bank for International Settlements (2022), harga properti residensial di Indonesia cenderung mengalami kenaikan rata-rata 3-5% per tahun, tergantung lokasi. - Plafon Pinjaman Lebih Besar
Karena nilainya tinggi, properti memungkinkan pengajuan pinjaman bernilai besar. - Cocok untuk Pinjaman Jangka Panjang
Properti dapat dijadikan jaminan pinjaman dengan tenor panjang hingga 15-20 tahun.
Risiko Jaminan Properti
- Proses Appraisal Panjang dan Berbiaya
Penilaian independen diperlukan untuk mengukur nilai properti secara akurat, dan biaya appraisal ditanggung debitur. - Risiko Penyitaan
Gagal bayar berpotensi mengakibatkan penyitaan dan pelelangan properti. - Legalitas Ketat
Hanya properti dengan dokumen lengkap seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) yang diterima.
Proses Penilaian Properti
Bank akan menunjuk penilai independen yang akan mengevaluasi aspek:
- Kondisi fisik properti.
- Lokasi dan aksesibilitas.
- Legalitas dokumen.
“Properti yang memiliki legalitas lengkap dan berada di lokasi strategis akan mendapatkan penilaian tertinggi, sehingga meningkatkan peluang persetujuan pinjaman,” - Dr. Bambang Supriyanto, pakar perbankan dan keuangan dari Universitas Indonesia.
2. Jaminan Kendaraan Bermotor (BPKB Mobil atau Motor)
BPKB kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor, kerap digunakan sebagai jaminan dalam pinjaman multiguna atau kredit mikro.
Keuntungan Jaminan Kendaraan
- Proses Cepat dan Praktis
Menurut studi Otoritas Jasa Keuangan (2023), pencairan pinjaman dengan jaminan BPKB rata-rata hanya memakan waktu 2-3 hari kerja. - Jaminan Fleksibel
Bisa digunakan untuk pinjaman kecil hingga menengah. - Kendaraan Tetap Bisa Digunakan
Selama cicilan berjalan, kendaraan tetap di tangan pemilik.
Risiko Jaminan Kendaraan
- Nilai Menurun
Nilai kendaraan terus menyusut sekitar 10-15% per tahun. - Risiko Penyitaan
Jika terjadi wanprestasi, kendaraan berpotensi disita. - Batasan Usia Kendaraan
Umumnya, hanya kendaraan dengan usia maksimal 10 tahun yang diterima.
Syarat Umum
- BPKB asli dan STNK aktif.
- Pajak kendaraan tidak menunggak.
- Kendaraan tidak sedang diagunkan di lembaga lain.
“Jaminan BPKB efektif untuk pinjaman produktif skala kecil, namun penting memperhitungkan depresiasi nilai kendaraan saat menentukan jumlah pinjaman,” - Irwan Saputra, Konsultan Keuangan Mikro, 2024.
3. Jaminan Deposito atau Tabungan
Dana mengendap di bank, baik berupa tabungan berjangka maupun deposito, bisa dijadikan jaminan pinjaman. Biasanya dikenal sebagai Kredit Dengan Jaminan Deposito.
Keuntungan Jaminan Deposito
- Proses Persetujuan Cepat
Karena dana sudah ada di bank, proses pencairan sangat cepat. - Bunga Lebih Rendah
Karena risikonya rendah, bunga pinjaman relatif kompetitif. - Minim Risiko
Dana tetap aman meski jadi jaminan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pinjaman Bank Syariah yang Perlu Kamu Ketahui
Risiko Jaminan Deposito
- Dana Tidak Bisa Dicairkan
Hingga pinjaman lunas, dana tidak bisa ditarik. - Plafon Terbatas
Pinjaman umumnya hanya 80-90% dari nilai deposito. - Terbatas pada Bank yang Sama
Hanya berlaku di bank tempat deposito disimpan.
“Kredit dengan jaminan deposito sangat cocok untuk nasabah yang butuh dana cepat tanpa menjual aset likuidnya,” - Laporan Triwulanan Bank Indonesia, 2023.
4. Jaminan Surat Berharga (Saham, Obligasi, Reksadana)
Portofolio investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana bisa dijadikan jaminan untuk pinjaman di lembaga keuangan tertentu.
Keuntungan Jaminan Surat Berharga
- Aset Tetap Berpotensi Memberikan Imbal Hasil
- Pinjaman Fleksibel
Disesuaikan dengan nilai portofolio. - Bisa Digunakan untuk Modal Usaha
Banyak digunakan oleh investor atau pelaku usaha.
Risiko Jaminan Surat Berharga
- Nilai Fluktuatif
Nilai jaminan berubah sesuai kondisi pasar. - Selektif
Tidak semua saham atau obligasi diterima sebagai jaminan. - Perlu Lembaga Khusus
Tidak semua bank menerima jaminan surat berharga.
“Volatilitas pasar keuangan menjadi tantangan utama dalam penggunaan saham sebagai jaminan, sehingga margin pinjaman biasanya lebih rendah,” - Prof. Antonius Tjipto, Ekonom Pasar Modal, 2023.
5. Jaminan Aset Usaha (Piutang dan Inventaris)
Aset bisnis seperti piutang pelanggan, persediaan barang dagangan, atau mesin produksi dapat dijadikan jaminan pinjaman, terutama untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Keuntungan Jaminan Aset Usaha
- Memanfaatkan Aset Produktif
Pinjaman tidak mengganggu arus kas harian. - Appraisal Lebih Cepat
Jika laporan keuangan rapi, proses penilaian lebih mudah. - Cocok untuk Modal Kerja
Ideal untuk pinjaman yang berkaitan dengan operasional.
Risiko Jaminan Aset Usaha
- Nilai Jaminan Lebih Rendah
Dibanding properti, aset usaha cenderung memiliki nilai likuidasi lebih kecil. - Depresiasi dan Obsolescence
Nilai inventaris atau mesin bisa turun seiring waktu. - Butuh Audit Berkala
Bank bisa melakukan pengecekan rutin atas kondisi aset.
“Pembiayaan berbasis aset usaha memberikan fleksibilitas tinggi bagi UKM, namun membutuhkan transparansi laporan keuangan yang baik,” - Studi World Bank tentang Pembiayaan UKM di Asia Tenggara, 2023.
Mana yang Paling Menguntungkan?
Bagi Pemberi Pinjaman
Dari sisi pemberi pinjaman, jaminan properti dan deposito adalah yang paling menguntungkan karena:
- Nilainya stabil dan mudah dinilai.
- Likuiditasnya tinggi (deposito).
- Risiko penyusutan nilai relatif rendah.
Bagi Peminjam
Bagi kamu sebagai peminjam, jaminan kendaraan dan deposito sering lebih menguntungkan karena:
- Proses pencairan lebih cepat.
- Tidak butuh biaya appraisal mahal.
- Bisa tetap digunakan (kendaraan).
Namun, jika butuh dana besar dengan bunga rendah, jaminan properti tetap menjadi pilihan terbaik.
Menilai Keamanan dan Risiko
- Keamanan Tinggi: Properti, deposito.
- Risiko Penyusutan: Kendaraan, inventaris usaha.
- Fleksibilitas: Surat berharga, kendaraan.
Tips Memilih Jaminan yang Tepat
Memilih jaminan yang tepat saat mengajukan pinjaman bukan cuma soal mengikuti syarat dari bank atau lembaga keuangan. Jaminan yang kamu berikan juga menentukan seberapa besar peluang pinjamanmu disetujui dan bagaimana beban bunga yang akan kamu tanggung. Nah, supaya nggak salah langkah, kamu bisa ikuti beberapa tips berikut ini:
-
Sesuaikan Jenis Jaminan dengan Tujuan Pinjaman
Setiap jenis pinjaman biasanya punya preferensi jaminan yang berbeda. Kalau kamu mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jaminan berupa properti seperti rumah atau tanah tentu lebih disukai. Tapi kalau pinjaman untuk modal usaha, kamu bisa pertimbangkan aset usaha seperti mesin produksi atau kendaraan operasional.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyesuaikan jenis jaminan dengan tujuan pinjaman bisa mempercepat proses evaluasi karena bank bisa lebih mudah menilai relevansi dan nilai jaminan tersebut.
"Aset yang relevan dengan tujuan kredit cenderung lebih mudah dinilai dan memiliki risiko lebih rendah di mata pemberi pinjaman," kata Dr. Rina Nugroho, pakar keuangan dari Universitas Indonesia.
-
Perhitungkan Likuiditas dan Potensi Kenaikan Nilai Jaminan
Nggak semua jaminan punya nilai jual kembali yang tinggi. Aset seperti properti atau emas cenderung lebih likuid dan nilainya berpotensi naik, sementara kendaraan bermotor umumnya mengalami depresiasi. Kamu perlu mempertimbangkan hal ini, apalagi kalau sewaktu-waktu ingin melunasi pinjaman lebih cepat dengan menjual aset jaminan.
Menurut jurnal International Journal of Financial Studies, aset yang likuid dan memiliki prospek kenaikan nilai cenderung dipilih lembaga keuangan karena lebih mudah diuangkan saat terjadi gagal bayar.
-
Pastikan Legalitas dan Dokumen Aset Sudah Bersih
Bank atau lembaga keuangan hanya akan menerima aset yang status legalitasnya jelas dan tidak sedang dalam sengketa. Jadi sebelum menjadikan aset sebagai jaminan, pastikan semua sertifikat, BPKB, atau dokumen kepemilikan lainnya sudah atas nama kamu dan bebas dari masalah hukum.
OJK juga menekankan pentingnya legalitas yang bersih karena ini memengaruhi kelancaran proses appraisal (penilaian aset) oleh bank.
"Legalitas yang bersih adalah fondasi utama agar jaminan diterima. Sengketa atau tumpang tindih kepemilikan bisa langsung menggugurkan pengajuan pinjaman," ujar Andi Firmansyah, analis kredit senior di salah satu bank BUMN.
-
Bandingkan Suku Bunga dan Syarat di Beberapa Lembaga Keuangan
Jangan terpaku pada satu lembaga keuangan saja. Coba luangkan waktu untuk membandingkan suku bunga, tenor, dan kebijakan jaminan di beberapa bank atau fintech. Dengan begitu, kamu bisa dapatkan skema pinjaman yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu.
Menurut penelitian di Journal of Banking & Finance, calon debitur yang aktif membandingkan penawaran antar lembaga keuangan cenderung mendapatkan pinjaman dengan biaya yang lebih rendah dan persyaratan yang lebih fleksibel.
"Kamu sebagai debitur punya hak untuk membandingkan, negosiasi, dan memilih penawaran terbaik. Jangan ragu bertanya secara detail agar tidak terjebak biaya tersembunyi," saran Lidya Sari, konsultan keuangan bersertifikasi.
Memahami berbagai jenis jaminan dalam pinjaman adalah langkah penting agar kamu bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas dan terencana. Setiap jenis jaminan, mulai dari properti, kendaraan bermotor, hingga deposito, punya kelebihan dan risikonya masing-masing. Dengan memilih jaminan yang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuan pinjamanmu, kamu bukan hanya bisa meningkatkan peluang persetujuan, tapi juga mendapatkan bunga yang lebih ringan dan tenor yang lebih fleksibel. Lebih dari itu, kamu juga perlu memahami bahwa jaminan bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi pengelolaan risiko yang melindungi kepentingan kamu dan pemberi pinjaman.
Baca Juga: Solusi Keuangan untuk PNS: Pinjaman Bank Jatim dengan Jaminan SK
Saat mengajukan pinjaman, jangan sekadar fokus pada jumlah dana yang kamu butuhkan, tapi juga pertimbangkan jenis jaminan yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kemampuanmu. Dengan memahami peran dan karakteristik setiap jaminan, kamu bisa menyusun strategi pinjaman yang aman dan menguntungkan di masa depan. Jadikan informasi ini sebagai bekal agar setiap keputusan finansial yang kamu ambil benar-benar matang dan sesuai dengan kondisi keuanganmu.


Kalau kamu sedang mencari solusi pinjaman online yang fleksibel tanpa ribet soal jaminan, JULO bisa jadi pilihan terbaik buat kamu. Dengan bunga rendah mulai dari 0,1% per hari, limit pinjaman hingga Rp50 juta, serta tenor panjang hingga 9 bulan, JULO hadir memberikan kemudahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan finansial kamu. Lewat aplikasi JULO, kamu nggak perlu bingung soal agunan atau jaminan rumit, karena pengajuan pinjaman di JULO praktis, cepat, dan sepenuhnya online. Yuk, download aplikasi JULO sekarang dan ajukan pinjaman online yang aman, terpercaya, dan sesuai dengan kebutuhan keuangan kamu!

Butuh Pinjaman Langsung Cair, Aman, dan Terpercaya?
Andalkan JULO, dapatkan limit pinjaman tinggi hingga 50 Juta.