6 Fakta Menarik Mengenai Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan merupakan istilah yang masih terkesan asing bagi sebagian besar kalangan masyarakat.  Padahal faktanya, inklusi keuangan sangat dekat dengan keseharian kita khususnya dalam hal pengelolaan finansial, baik praktiknya maupun manfaatnya. Mengutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan merupakan akses yang dimiliki oleh rumah tangga dan bisnis terhadap penggunaan produk dan layanan jasa keuangan secara efektif.

Dalam arti sederhana, inklusi keuangan adalah akses yang bersifat universal atau menyeluruh bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan keuangan dengan biaya yang wajar. Perlu diketahui, akses keuangan di sini tidak terbatas hanya akses ke bank ya, JULOvers, tetapi juga termasuk akses ke layanan keuangan lain seperti asuransi, pembiayaan, program pensiun, dan investasi. Jadi, dengan adalah inklusi keuangan suatu negara pun dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya lho.

Baca Juga: Top Up OVO Menjadi Mudah dan Praktis, Simak 8 Keuntungannya

Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung inklusi keuangan untuk masyarakat.  Sejak tahun 2019, sebuah fakta menyebutkan bahwa indeks inklusi keuangan di Indonesia semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya dibuktikan dari dari semakin banyaknya masyarakat yang mengenal keuangan digital. Selain hal tersebut, tentunya masih banyak fakta menarik lainnya terkait inklusi keuangan. Kali ini, JULO telah merangkumkan 5 fakta menarik inklusi keuangan. Yuk, simak bersama!

6 Fakta Menarik Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan adalah hak setiap individu maupun bisnis untuk mendapat akses produk dan layanan jasa keuangan untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan. Akses yang dimaksud seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial, dan lain sebagainya.

Untuk mencapai inklusi keuangan, literasi keuangan juga diperlukan untuk memberikan pemahaman masyarakat dalam memilih dan menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

1. Literasi Finansial Jadi Faktor Penting Inklusi Keuangan

Literasi finansial dan inklusi keuangan memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Jika inklusi keuangan diibaratkan sebuah kunci kendaraan, maka literasi finansial adalah bekal pengetahuan yang membantu pemilik kunci menjalankan kendaraannya agar sampai ke tujuan dengan selamat. Dengan kata lain, literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial. 

Baca Juga: 10 Ide Bisnis Kreatif dan Unik yang Wajib Kamu Coba!

Di Indonesia sendiri, peningkatan inklusi keuangan tidak lepas dari kemampuan literasi finansial yang semakin baik. Sebagai contoh, kini semakin banyak masyarakat yang sudah memahami tentang pengelolaan uang. Mulai dari cara efisien penyimpanan uang bahkan hingga cara meminjam uang dengan bunga serendah mungkin, dan cara membangun kredit yang baik dengan kebiasaan pembayaran cicilan tepat waktu. Nah JULOvers, semakin baik pengetahuan dan keterampilan kamu terkait finansial, tentunya semakin kamu akan semakin bisa menggunakan akses berbagai layanan keuangan yang diberikan. Jadi, apakah saat ini JULOvers sudah menjadi salah satu orang dengan  literasi finansial yang baik

2. Rendahnya Literasi Keuangan Masyarakat Menyebabkan Banyak Kerugian

Fenomena crazy rich affiliator binary option saat ini tengah menjadi sorotan di Indonesia. Pasalnya, permainan trading yang diikuti oleh banyak orang ini, telah memberikan kerugian hingga miliaran rupiah. Sejak tahun 2018, Satgas Waspada Investasi OJK telah menutup 1.014 investasi ilegal, 3.784 pinjaman online ilegal, dan 165 entitas gadai ilegal yang telah menyebabkan total kerugian masyarakat hingga Rp117,4 triliun.

3. Indeks Inklusi Keuangan Berkaitan dengan Kesejahteraan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, indeks inklusi yang tinggi berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat. Itu artinya, dengan indeks inklusi keuangan yang tinggi sebuah negara memampukan masyarakatnya untuk mendapat akses layanan keuangan dengan optimal. Hal tersebut tentunya mampu meningkatkan efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas keuangan, bahkan meminimalisir terjadi kesenjangan (inequality) dan rigiditas low income trap. Dengan demikian, inklusi keuangan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.

4. Inklusi Keuangan Dukung UMKM

UMKM merupakan salah satu pilar yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut data yang dihimpun dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Nah dengan demikian, inklusi keuangan juga dapat mendukung majunya UMKM lho, JULOvers. Hal itu dikarenakan dengan adanya inklusi keuangan masyarakat pun dapat memperoleh akses layanan keuangan berupa pinjaman modal usaha. Tentunya hal ini dapat membantu berkembangannya perekonomian masyarakat.

5. Banyak Tawaran Menarik Agar Inklusi Keuangan Naik

Untuk mendukung dan menaikan indeks inklusi keuangan, OJK pun membuat agenda rutin bertajuk Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang diselenggarakan setiap bulan Oktober. Pada penyelenggaraannya banyak tawaran menarik atau program seru yang diadakan agar masyarakat semakin melek atau sadar dengan berbagai akses layanan keuangan. Sebagai contoh, OJK mengadakan penjualan berbagai produk maupun jasa keuangan berintensif. Program ini diaplikasikan melalui pemberian point, cashback, reward, discount, maupun bonus. Tidak hanya itu, OJK juga biasanya mengadakan program lainnya mulai dari fasilitas pemberian kredit, edukasi keuangan hingga program pembukaan rekening, polis, dan beberapa program lainnya untuk mengenalkan produk keuangan kepada masyarakat luas. Apakah JULOvers sudah mencoba salah satu programnya? Jika belum, yuk coba!

6. Fintech Bantu Dongkrak Inklusi Keuangan

Di yang era seba digital ini, berbagai inovasi keuangan pun marak bermunculan, termasuk dalam bidang financial technology (fintech). Fintech pun turut berkontribusi meningkatkan inklusi keuangan dengan berbagai layanan keuangan bagi masyarakat, mulai dari pembayaran hingga pinjaman. Sebagai salah satu fintech, JULO pun berpartisipasi mendukung peningkatan inklusi keuangan dengan  menyediakan berbagai layanan bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan finansial. Sebagai contoh, JULO menyediakan fitur paylater sebagai salah satu bentuk layanan pinjaman dana bagi penggunanya. Layanan ini tentunya akan membantu JULOvers memenuhi kebutuhan sambil mengelola keuangannya dengan pilihan jangka waktu pembayaran yang fleksibel dan bunga yang rendah. Menarik, bukan?

JULO Layanan Kredit Digital Mendukung Inklusi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat inklusi keuangan Indonesia sebesar 90% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan sinergi dari beragam penyedia jasa keuangan - termasuk JULO dengan layanan kredit digital yang memudahkan para pengguna. JULO Kredit Digital menjadi rekomendasi utama untuk kamu yang sedang mencari layanan kredit digital terpercaya dan terdaftar di OJK. 

Baca Juga: JULO Kredit Digital, Yuk Kenal Lebih Jauh dengan Produknya!

Dengan limit tinggi sampai dengan 15 juta rupiah, JULOvers dapat melakukan cicilan ringan dengan tenor fleksibel sampai dengan 9 bulan. Tidak hanya itu, JULO Kredit Digital juga mengenakan tingkat bunga rendah serta transparan dari 0,1% per hari - sesuai dengan ketentuan dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Sehingga kamu tidak perlu takut dengan tambahan biaya dadakan serta tidak jelas yang membengkak! Selain praktik penagihan yang manusiawi serta tersertifikasi, JULO juga bisa menyesuaikan tanggal pembayaran cicilan dengan tanggal gajian kamu. Dengan begitu, kamu bisa membayar cicilan dengan lebih mudah.

Jadi tunggu apalagi? Ayo #SIAPMELESAT dengan JULO Kredit Digital!