Daftar Isi chevron down
Daftar Isi
Apa Saja Perbedaan Reseller dan Dropship dari Berbagai Aspek?
1. Sistem dan Cara Kerja
2. Modal
3. Keuntungan
4. Jaminan Risiko
5. Pelayanan
6. Waktu Pengiriman
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Reseller sebagai Bisnis?
1. Kelebihan Reseller
2. Kekurangan Reseller
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Dropship sebagai Model Bisnis?
1. Keuntungan Dropship 
2. Kekurangan Dropship
Punya Usaha Makin Mudah dengan JULO Kredit Digital!

Apa Saja Perbedaan Dropship dan Reseller? Berikut Penjelasannya

perbedaan reseller dan dropship

Sistem penjualan online kini semakin beragam, diantaranya ada reseller dan dropship. Apa perbedaan reseller dan dropship? Reseller merupakan kegiatan membeli produk dari supplier, lalu kamu menjual kembali produk tersebut kepada konsumen. 

Sementara itu, dropship adalah kegiatan menjual produk tanpa harus membelinya terlebih dahulu. Dropship bisa dikatakan juga sebagai sistem penjualan tanpa modal, lantaran stok produk dikelola oleh supplier. Di sini, dropshipper hanya perlu menjual produk tersebut dengan memasarkannya secara online

Bagaimana, apakah JULOvers sudah cukup memahami perbedaan di antara reseller dan dropship? Jika belum, mari lebih mengenal perbedaannya dari berbagai aspek pada uraian di bawah ini. 

Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Cocok untuk kamu yang berusia 21 tahun ke atas dan punya penghasilan min. Rp2,5 juta. Bunga ringan, tenor panjang!

Apa Saja Perbedaan Reseller dan Dropship dari Berbagai Aspek?

Apa Saja Perbedaan Reseller dan Dropship dari Berbagai Aspek

Sekilas, sistem penjualan online antara reseller dan dropship terlihat mirip. Namun, terdapat beberapa perbedaan yang cukup kontras. Mulai dari sistem dan cara kerja, modal, jaminan risiko, dan lain sebagainya. Simak secara saksama perbedaan tersebut di bawah ini.

1. Sistem dan Cara Kerja

Sistem dan cara kerja reseller mirip dengan pedagang konvensional, yaitu harus stok produk terlebih dahulu sebelum menjualnya kepada konsumen. Produk tersebut biasanya didapatkan dari supplier atau distributor.

Sedangkan, dropship lebih menekankan aspek pemasaran. Saat kamu berhasil memasarkan produk tersebut, biasanya konsumen akan langsung melakukan pembayaran. Pada saat yang bersamaan, order produk bisa langsung kamu diteruskan ke supplier. Pihak supplier akan mengirimkan barang tersebut ke alamat pembeli dengan menggunakan nama toko kamu.

2. Modal

Jika dilihat dari sistem dan cara kerjanya, reseller membutuhkan modal yang lebih besar lantaran harus stok produk terlebih dahulu. Modal usaha ini bisa didapatkan dari biaya pribadi maupun kredit digital di JULO, seperti pinjam dana online atau paylater untuk modal pertama.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencari Modal Awal?

Berbeda dengan dropship yang bisa dikatakan berjualan tanpa modal. Hal ini karena JULOvers hampir tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, selain kuota internet untuk biaya pemasaran secara online.

Simulasi Kredit

Tentukan jumlah dan tenor pinjaman

Jumlah Pinjaman

Rp300.000

Rp50.000.000

Tenor Kredit
Tenor bervariasi untuk setiap pengguna.

*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu

Tagihan per bulan

Tagihan sudah termasuk biaya admin

Bunga 0%

Biaya per hari mungkin berbeda tergantung kredit skor setiap pengguna

Dana Cair

Jumlah dana yang akan masuk ke rekening kamu setelah biaya admin. Biaya admin bisa bervariasi.

*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Ajukan Pinjaman JULO *kamu akan diarahkan ke Google PlayStore untuk download JULO

3. Keuntungan

Keuntungan

Sistem penjualan reseller dinilai lebih menguntungkan, lantaran JULOvers dapat membeli produk dalam jumlah yang banyak dengan harga yang lebih murah. Sementara itu, dropship hanya melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari konsumen. Artinya, harga yang diperoleh dari pemasok merupakan harga satuan. 

4. Jaminan Risiko

Jaminan Risiko

Risiko menjadi pelaku usaha dropship lebih kecil dibandingkan dengan reseller. Mengapa? Karena modal yang dikeluarkan dropshipper tidak sebanyak reseller. Dropshipper hanya mengeluarkan modal untuk kuota internet saat melakukan pemasaran. 

Risiko yang umum terjadi pada dropshipper pun biasanya karena tidak ada konsumen yang tertarik dengan produk yang ditawarkan. Jadi, bisa dikatakan jaminan risiko untuk pelaku usaha dropship lebih kecil. 

Reseller juga memiliki risiko yang hampir sama dengan dropshipper, hanya saja dalam level yang relatif lebih besar. Pelaku usaha reseller tidak hanya mengeluarkan biaya pemasaran, tetapi mengeluarkan modal untuk stok produk. Jadi, jika produk tidak diminati oleh konsumen, maka kamu akan mendapat risiko kerugian yang lebih besar. 

5. Pelayanan

Pelayanan

Setelah menerima pesanan, reseller perlu mengemas dan mengirimkan produknya sendiri. Sementara itu, dropshipper akan meneruskan order kepada supplier untuk ditindaklanjuti. Dropshipper bisa dikatakan hanya sebagai perantara antara penjual dan pembeli.

6. Waktu Pengiriman

Perbedaan reseller dan dropship bisa juga dilihat dari waktu pengiriman. Setelah menerima order, reseller dapat mengemas dan mengirimkan barang pada hari yang sama. Berbeda dengan dropshipper, JULOvers harus bertanya ulang kepada supplier mengenai ketersediaan barang serta kapan akan dikirimkan kepada konsumen.

Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Cocok untuk kamu yang berusia 21 tahun ke atas dan punya penghasilan min. Rp2,5 juta. Bunga ringan, tenor panjang!

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Reseller sebagai Bisnis?

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Reseller sebagai Bisnis

Reseller termasuk salah satu sistem penjualan yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Sebab itu, banyak yang tertarik memulai bisnis ini. Namun, sebelum memulai menjadi reseller, ada baiknya kalau kamu mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangannya di bawah ini.

1. Kelebihan Reseller

Beberapa keuntungan berbisnis reseller yaitu cara kerjanya mudah dan dapat dilakukan di mana pun. Namun, tidak hanya itu saja, simak berbagai kelebihan menjadi reseller di bawah ini.

1. Tidak Butuh Inventaris

Tidak Butuh Inventaris

JULOvers tidak perlu menyewa tempat untuk memasarkan produk yang dibeli dari supplier. Cukup dengan memasarkannya secara online, kamu bisa mendapatkan konsumen dengan cepat. Dalam hal ini, kamu bisa menghemat waktu dan biaya karena tidak memerlukan inventaris.

2. Hemat Waktu

Berbisnis reseller akan menghemat waktu kerja. Hal ini karena JULOvers tidak perlu melakukan riset bisnis dari nol, mencari supplier bahan, mencari investor, hingga mempromosikan brand produk dari awal. Peran reseller hanya perlu melakukan pemasaran yang dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.

3. Mudah Melakukan Ekspansi

Kemudahan reseller berikutnya yaitu kemudahan dalam melakukan ekspansi bisnis. Dalam hal ini, JULOvers tidak perlu bergantung pada satu produk saja. Jika kamu ingin memperluas jangkauan pasar, bisa bisa mencari supplier lain untuk menambah varian produk.

4. Cocok untuk Trial and Error

Cocok untuk Trial and Error

Beberapa supplier memperbolehkan reseller menukar produk jika peminatnya hanya sedikit. Itulah mengapa bisnis ini cocok untuk trial and error. Misalnya, kamu menyasar pasar anak muda dengan berjualan kaus distro, kamu bisa stok produk sebanyak 50 buah terlebih dahulu. Jika tidak laku di pasaran, kamu bisa menukarnya dengan produk lain.

2. Kekurangan Reseller

Secara sistem, reseller memberikan banyak kemudahan. Di samping kelebihannya, terdapat beberapa kekurangannya yang akan diuraikan di bawah ini.

1. Margin Relatif Kecil

Harga beli produk dari supplier biasanya tidak terlalu jauh dari harga yang ditawarkan kepada konsumen. Itu sebabnya margin yang didapatkan dari bisnis reseller relatif kecil. Jika kamu menaikkan harga pasar biasanya cenderung tidak diminati, karena brand tersebut sudah dikenal luas.

2. Ketatnya Kompetisi

Jumlah kompetitor yang menjual brand produk yang sama akan semakin bertambah, sehingga menyebabkan ketatnya kompetisi. Jika kamu tidak melakukan strategi promosi yang tepat, maka akan sulit bersaing dengan reseller lainnya.

3. Keterbatasan Inovasi

Berbisnis reseller artinya kamu menjual produk orang lain. Dalam hal ini, kamu tidak memiliki kesempatan untuk memperbaharui produk tersebut sesuai dengan keinginan. Satu-satunya hal yang bisa kamu ubah yaitu metode promosi.

Pinjaman Modal Usaha dari JULO Kredit Digital!

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Dropship sebagai Model Bisnis?

Selain sistem kerja dan modal, perbedaan reseller dan dropship dapat JULOvers perhatikan dari sisi kelebihan dan kekurangannya. Untuk lebih mengenal kekurangan dropship sebagai model bisnis dapat JULOvers simak di bawah ini.

1. Keuntungan Dropship 

Beberapa keuntungan dropship hampir sama dengan reseller, salah satunya fleksibel dan minim modal. Simak berbagai keuntungannya di bawah ini.

1. Minim Modal

Minim Modal

JULOvers hanya perlu mempersiapkan kuota internet sebagai modal utama dalam bisnis dropship. Kamu tidak perlu melakukan stok produk untuk dijual kembali kepada konsumen. Cukup dengan mempromosikannya secara online dengan rutin, maka kamu akan mendapatkan konsumen dengan segera.

2. Biaya Operasional Lebih Rendah

Sama halnya dengan reseller, bisnis dropshipper tidak memerlukan inventaris atau biaya sewa toko. Bahkan kamu bisa melakukannya hanya di kamar dengan bermodalkan internet, laptop, atau ponsel. Sebab itu, biaya operasional bisnis ini lebih rendah. 

3. Lokasi Fleksibel

Bisnis dropshipper dapat dilakukan dari mana saja asalkan ada koneksi internet.  Juga, selama dropshipper dapat berkomunikasi dengan supplier dan pembeli dengan mudah, kamu dapat melakukan bisnis ini di mana pun. 

Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Cocok untuk kamu yang berusia 21 tahun ke atas dan punya penghasilan min. Rp2,5 juta. Bunga ringan, tenor panjang!

2. Kekurangan Dropship

Tidak hanya memiliki kelebihan, sistem penjualan dropship juga memiliki kekurangan. Apa saja itu? Mari simak uraiannya di bawah ini.

1. Margin Lebih Rendah

Kekurangan dari bisnis dropship rata-rata hampir sama dengan reseller, salah satunya margin yang didapatkan lebih rendah. Mengapa? Karena sistem penjualan yang ditawarkan sangat mudah, maka banyak orang yang berminat melakukan bisnis ini. Alhasil margin yang didapatkan relatif rendah.

2. Masalah Ketersediaan

Dropshipper tidak perlu khawatir dengan masalah ketersediaan produk. Tetapi, kamu harus memonitor stok produk secara berkala. Sebab, orang yang berbisnis dropship tentu bukan kamu saja, sehingga produknya cenderung cepat habis. 

3. Kompleksitas dalam Pengiriman Produk

Kebanyakan dropshipper menjual produk lebih dari satu supplier. Hal ini nyatanya menyebabkan proses pengiriman menjadi kompleks. Sebab, jika ada konsumen yang membeli produk dari tiga supplier yang berbeda misalnya, maka pengirimannya akan dilakukan secara terpisah. 

Punya Usaha Makin Mudah dengan JULO Kredit Digital!

Pinjaman Modal Usaha dari JULO Kredit Digital!

Itu dia perbedaan reseller dan dropship yang harus JULOvers pahami sebelum memulai salah satu bisnis tersebut. Hal yang paling penting dalam berbisnis yaitu persoalan modal. Sekecil dan sebesar apa pun modal yang diperlukan, JULOvers bisa memanfaatkan layanan julo kredit digital yang terdiri dari pinjaman dana online hingga layanan paylater.

Fitur pinjaman online dari JULO bisa bantu wujudkan mimpimu punya bisnis. Cara tarik dana online mudah di JULO sebagai berikut:

  1. Klik fitur ‘Tarik Dana’ di homepage aplikasi JULO.
  2. Masukkan jumlah dana online, jangka waktu tenor dan tujuan pinjaman dana online.
  3. Konfirmasi tarik dana online dengan PIN dan tanda tangan.

Download aplikasi JULO untuk mendapatkan promo siap melesat sekarang juga!