Daftar Isi chevron down
Daftar Isi
Investasi Jangka Pendek (Kurang dari 1 Tahun)
1. Tujuan Berinvestasi Jangka Pendek
2. Keuntungan Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Menengah (1-3 Tahun)
1. Tujuan Berinvestasi Jangka Menengah
2. Keuntungan Investasi Jangka Menengah
Investasi Jangka Panjang (Lebih dari 3 Tahun)
1. Tujuan Berinvestasi Jangka Panjang
2. Keuntungan Investasi Jangka Panjang
Pinjam Saldo DANA dan Top Up Saldo DANA, Bayarnya Nanti Dengan JULO!

Suka Investasi? Ini Dia Strategi Investasi untuk Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

strategi investasi

Untuk anak muda, investasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keuangan mereka dalam jangka panjang. Begitu juga dengan orang-orang yang lebih berpengalaman - investasi bisa jadi money value untuk bertambah banyak dan berkembang.

Memilih strategi yang tepat sangatlah penting untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko, dalam berinvestasi. 

Berikut adalah beberapa strategi investasi dari JULO Kredit Digital yang bisa dipertimbangkan berdasarkan jangka waktunya:

Simulasi Kredit

Tentukan jumlah dan tenor pinjaman

Jumlah Pinjaman

Rp300.000

Rp50.000.000

Tenor Kredit
Tenor bervariasi untuk setiap pengguna.

*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu

Tagihan per bulan

Tagihan sudah termasuk biaya admin

Bunga 0%

Biaya per hari mungkin berbeda tergantung kredit skor setiap pengguna

Dana Cair

Jumlah dana yang akan masuk ke rekening kamu setelah biaya admin. Biaya admin bisa bervariasi.

*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Ajukan Pinjaman JULO *kamu akan diarahkan ke Google PlayStore untuk download JULO

Investasi Jangka Pendek (Kurang dari 1 Tahun)

Investasi jangka pendek merupakan pendekatan yang realistis bagi banyak investor. Tentu, hal itu bagi mereka guna mencari keuntungan cepat dan likuiditas yang tinggi.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas tujuan investasi jangka pendek, jenis-jenisnya, dan keuntungan yang dapat diperoleh.

1. Tujuan Berinvestasi Jangka Pendek

Adapun, beberapa orang akan menginvestasikan kekayaannya dalam waktu yang relatif singkat, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan keuangan dalam waktu dekat: dana darurat atau liburan.

Walaupun investasi jangka pendek cenderung memiliki likuiditas yang tinggi, namun investasi jangka pendek juga berisiko tinggi. Di satu sisi, potensi keuntungannya juga lebih tinggi dalam waktu singkat.

Berikut beberapa instrumen investasi jangka pendek yang biasa digunakan:

  1. Deposito: Menyimpan dana di bank dengan bunga yang kompetitif.
  2. Reksa Dana Pasar Uang: Investasi pada instrumen pasar uang seperti deposito dan SBI dengan tingkat risiko yang relatif rendah.
  3. Obligasi Jangka Pendek: Memberikan pendapatan bunga yang stabil dalam jangka waktu singkat.

2. Keuntungan Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek memiliki beberapa keuntungan yang menarik bagi investor, terutama bagi mereka yang mencari pengembalian relatif cepat atau yang ingin memanfaatkan peluang pasar yang singkat. 

Berikut adalah beberapa keuntungan dari investasi jangka pendek:

  • Keuntungan Cepat. Investor dapat melihat hasil investasi mereka dalam waktu singkat, dan ini dapat membantu mencapai tujuan keuangan yang lebih cepat.
  • Fleksibilitas. Kemampuan untuk mengubah portofolio dengan cepat sesuai dengan kondisi pasar atau kebutuhan keuangan pribadi.
  • Likuiditas Tinggi. Akses mudah ke uang tunai memberikan keamanan finansial dan kemampuan untuk mengambil peluang investasi yang muncul.

Sekali lagi ya JULOvers, investasi jangka pendek bukanlah tanpa risiko, namun dengan pemahaman yang baik tentang pasar dan strategi yang bijaksana, investor dapat meraih keuntungan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

Baca juga: 5 Jenis Investasi untuk Pemula yang Wajib Dicoba!

Investasi Jangka Menengah (1-3 Tahun)

Investasi jangka menengah adalah alternatif penyimpanan uang untuk masa depan dan (sebenarnya) solusi terbaik jika kamu ingin menyiapkan dana darurat.

Pasalnya, bermodal tabungan saja belum cukup untuk digunakan sebagai dana darurat. Banyaknya kebutuhan tak terduga dalam jangka menengah yang bisa terjadi, seperti masalah kesehatan.

Maka dari itu, berinvestasi dalam jangka menengah dapat menjadi solusi yang tepat untuk menyimpan uang guna memenuhi kebutuhan darurat.

1. Tujuan Berinvestasi Jangka Menengah

Pada umumnya, jangka waktu pada jenis investasi jangka menengah ini adalah sekitar 1-5 tahun. Maka dari itu, jenis investasi ini sangat cocok untuk mencapai target perencanaan keuangan dalam jangka waktu menengah, seperti dana darurat, biaya pendidikan, hingga pembelian aset.

Di sisi lain, jenis penanaman modal ini juga memiliki tingkat risiko investasi yang lebih kecil dibandingkan penyimpanan uang dalam jangka panjang.

Nah, jika kamu tertarik untuk menanam modal dalam jangka menengah, ada banyak jenis instrumen yang bisa dipilih:

  1. Reksa Dana Pendapatan Tetap: Pada jenis instrumen investasi ini, 80% dana yang ditanam akan ditempatkan pada beberapa obligasi, sedangkan 20% sisanya dialokasikan untuk pasar uang atau saham.
  2. Reksa Dana Campuran: Dibandingkan dengan pendapatan tetap, reksa dana campuran memiliki komposisi yang lebih fleksibel, yaitu 1-79% modal akan ditempatkan pada obligasi, pasar uang, atau saham.
  3. Obligasi: Jangka waktu yang dimiliki obligasi adalah sekitar 1-3 tahun. Meski begitu, ada juga obligasi yang dijual di pasar perdana atau sekunder untuk investasi jangka panjang.
  4. Sukuk Ritel: Instrumen investasi ini ditawarkan kepada masyarakat dengan jumlah suku bunga yang kompetitif, biasanya akan lebih besar dibandingkan deposito.

2. Keuntungan Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah memiliki risiko yang lebih moderat dibandingkan jangka pendek, dengan potensi keuntungan yang lebih stabil.

Sejumlah keuntungan berinvestasi jangka menengah adalah sebagai berikut:

  • Memiliki tingkat risiko investasi yang cenderung rendah.
  • Potensi imbal hasil atau return cukup menjanjikan.
  • Sangat membantu perencanaan keuangan untuk jangka menengah, seperti biaya pendidikan, pembelian aset, perlindungan kesehatan, hingga dana darurat.

Jadi, buat kamu yang lebih berhati-hati dalam berinvestasi, investasi jangka menengah bisa jadi pilihan. Investasi ini cenderung pasif dan cukup aman untuk kurun waktu 1-5 tahun.

Investasi Jangka Panjang (Lebih dari 3 Tahun)

Pada dasarnya, investasi jangka panjang merupakan salah satu strategi keuangan yang melibatkan penempatan dana untuk waktu yang relatif lama dan panjang.

Pada investasi jangka panjang ini, biasanya investor sudah menyiapkan uang tersebut untuk lebih dari 3 tahun. Bahkan, sampai 5 tahun lamanya.

Terdapat beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan dan ketahui, agar investasi jangka panjang ini dapat dilakukan dengan tepat, bijak, dan memberikan manfaat buat kamu.

1. Tujuan Berinvestasi Jangka Panjang

Saat memiliki uang lebih dan tak memiliki kebutuhan mendesak, salah satu hal yang terpikirkan oleh sebagian orang adalah berinvestasi. Biasanya, memang investasi jangka panjang untuk kehidupan atau perencanaan di masa depan.

Misalnya, saat kamu memiliki anak, salah satu yang harus dipikirkan adalah pendidikan anak di masa depan. Tak heran para orang tua sering kali mulai melakukan investasi jangka panjang untuk memastikan dana yang cukup untuk pendidikan anak-anak mereka. Waktu yang panjang memungkinkan investor mengatasi fluktuasi pasar dan mencapai dana pendidikan yang ditargetkan.

Banyak orang juga menggunakan investasi jangka panjang sebagai sarana untuk menyediakan dana pensiun. Dengan memulai investasi jangka panjang lebih awal, mereka dapat memanfaatkan kekuatan pertumbuhan jangka panjang untuk menciptakan kestabilan finansial yang kuat di masa pensiun.

Selain itu, Investasi jangka panjang juga sering digunakan untuk mengumpulkan modal yang diperlukan dalam pembelian properti. Hal ini dapat mencakup rumah tinggal atau investasi dalam properti komersial.

Berikut adalah jenis-jenis investasi jangka panjang: 

  1. Saham: Saham cocok untuk investor yang bersedia menghadapi fluktuasi pasar jangka pendek demi hasil jangka panjang. Investasi saham merupakan pembelian saham atau kepemilikan sebagian saham dari suatu perusahaan.
  2. Obligasi: Obligasi adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan, atau entitas lainnya sebagai cara untuk meminjam uang dari investor. Dalam investasi obligasi, investor yang membeli obligasi sebenarnya memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang ditetapkan.
  3. Reksa Dana: Praktis, reksa dana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk diinvestasikan dalam berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
  4. Logam Mulia: Investasi jangka panjang dalam logam mulia merujuk pada menyimpan dan memegang aset logam mulia, seperti emas, perak, platinum, atau palladium, untuk jangka waktu yang lebih lama. Harapannya, nilai investasi ini akan meningkat seiring berjalannya waktu.

2. Keuntungan Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan jangka pendek dan menengah, namun potensi keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Sejumlah keuntungan berinvestasi jangka panjang adalah sebagai berikut:

Investasi jangka panjang dapat meningkatkan nilai aset agar tidak tergerus inflasi. Sebab, inflasi cenderung meningkat setiap tahunnya, dan dapat menurunkan nilai aset. Oleh karena itu, dengan memiliki investasi jangka panjang, nilai asetnya dapat dipertahankan, bahkan meningkat. Hal tersebut, biasa disebut juga compound interest (bunga berbunga).

Beberapa instrumen investasi jangka panjang juga bisa berpotensi menjadi pendapatan pasif atau passive income yang menguntungkan pada masa depan.

Baca juga: Langkah-langkah Jitu untuk Mencapai Kemandirian Finansial

So, di atas adalah beberapa paparan tentang strategi investasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Perlu diingat, jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang! Letakan investasi kamu pada berbagai instrumen dengan tingkat risiko yang berbeda.

Tetapkan tujuan investasi yang jelas dan terukur untuk membantu kamu memilih strategi yang tepat. Lalu, jika kamu tetap tidak yakin dengan strategi yang tepat, konsultasikan dengan perencana keuangan profesional untuk mendapatkan panduan yang sesuai!

Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Cocok untuk kamu yang berusia 21 tahun ke atas dan punya penghasilan min. Rp2,5 juta. Bunga ringan, tenor panjang!

Pinjam Saldo DANA dan Top Up Saldo DANA, Bayarnya Nanti Dengan JULO!

Dengan limit tinggi hingga Rp50 juta, top up DANA dengan JULO Paylater jadi lebih leluasa. Manfaatkan limit JULO untuk penuhi segala kebutuhanmu lewat saldo DANA.

Top up DANA kini jadi makin mudah dan praktis, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.

  1. Klik fitur ‘Dompet Digital’ di halaman utama.
  2. Pilih DANA, masukkan nomor HP yang terdaftar di akun DANA, pilih nominal top up saldo DANA dan jangka waktu.
  3. Konfirmasi top up saldo DANA dengan PIN dan tanda tangan.

Kamu juga bisa top up DANA sekarang dan bayar nanti saat gajian. Bunga rendah dari 0,1% per hari, bayar cicilan jadi lebih tenang dengan JULO!

Top Up Saldo DANA dengan Mudah!

Pakai fitur JULO Paylater, nikmati pengalaman top up saldo DANA anti repot. Tidak perlu pakai nomor Virtual Account, saldo DANA kamu bisa langsung terisi dalam sekali klik.

Artikel Lainnya