Daftar Isi chevron down
Daftar Isi
Dasar Hukum dan Prinsip Bank Syariah
Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia
Tabel Pinjaman Bank Syariah: Menyusun Skema Pembiayaan
Jenis Pembiayaan dalam Bank Syariah
Skema Pembiayaan dan Tabel Pinjaman
Syarat Umum Pengajuan Pinjaman di Bank Syariah
Syarat Berdasarkan Jenis Pembiayaan
Proses Pengajuan Pinjaman
Keuntungan dan Kekurangan Pinjaman Bank Syariah
Keuntungan
Kekurangan
Contoh Tabel Pembayaran Pinjaman Bank Syariah
Tabel Pinjaman dengan Sistem Murabaha
Tabel Pembayaran dengan Sistem Mudarabah
Tabel Pembayaran dengan Sistem Musyarakah
Tips Memilih Pinjaman Bank Syariah yang Tepat

Tabel Pinjaman Bank Syariah: Skema Pembiayaan & Syaratnya

BANK BSI SAYRIAH

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan finansial yang sering kali muncul dapat membuat seseorang membutuhkan pinjaman atau pembiayaan untuk memenuhi berbagai keperluan, mulai dari pembelian rumah, kendaraan, hingga modal usaha. Seiring dengan perkembangan sistem perbankan yang semakin beragam, kini ada alternatif pinjaman yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam, yaitu pinjaman bank syariah. Bank syariah berbeda dengan bank konvensional pada umumnya karena tidak mengandalkan bunga atau riba dalam menjalankan operasionalnya.

Pinjaman bank syariah berlandaskan pada prinsip-prinsip hukum Islam yang mengutamakan keadilan, transparansi, dan menghindari unsur-unsur yang merugikan pihak manapun. Dalam sistem perbankan syariah, berbagai jenis akad digunakan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan bank dan nasabah. Pembiayaan yang diberikan tidak mengenakan bunga, namun tetap melibatkan margin keuntungan yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, banyak nasabah yang memilih untuk memanfaatkan bank syariah, khususnya mereka yang ingin menghindari praktik riba dan memastikan setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama.

Pentingnya memahami tabel pinjaman bank syariah bagi calon nasabah tidak hanya sekadar mengetahui jenis pembiayaan yang tersedia, tetapi juga memahami bagaimana setiap skema pembiayaan dapat mempengaruhi angsuran bulanan yang harus dibayar. Dengan pemahaman yang baik tentang tabel pinjaman ini, calon peminjam bisa membuat keputusan yang lebih bijak, menyesuaikan pilihan pembiayaan dengan kemampuan keuangan, serta menghindari potensi masalah finansial di masa depan. Dalam artikel ini, JULO akan membahas secara mendalam mengenai tabel pinjaman bank syariah, jenis-jenis skema pembiayaan, serta syarat-syarat yang perlu dipenuhi ketika mengajukan pinjaman di bank syariah.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif mengenai pinjaman bank syariah. JULO akan membahas jenis-jenis pembiayaan yang ada, cara kerja tabel pinjaman, serta syarat-syarat yang diperlukan bagi siapa saja yang ingin mengajukan pinjaman di bank syariah. Selain itu, JULO juga akan memberikan contoh penerapan tabel pinjaman berdasarkan skema pembiayaan yang dipilih dan memberikan tips-tips penting yang bisa membantu nasabah dalam memilih pinjaman bank syariah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan informasi yang lengkap ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami sistem perbankan syariah dan membuat keputusan yang tepat sesuai dengan prinsip yang mereka anut.

Dasar Hukum dan Prinsip Bank Syariah

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami terlebih dahulu prinsip dasar yang menjadi landasan operasional bank syariah. Bank syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Beberapa prinsip utama yang harus dipatuhi oleh bank syariah antara lain adalah:

  • Larangan Riba (Bunga): Salah satu prinsip paling mendasar dalam bank syariah adalah larangan terhadap riba, yang merupakan bunga dalam transaksi pinjaman konvensional. Dalam bank syariah, pinjaman diberikan tanpa dikenakan bunga. Sebagai gantinya, bank syariah menggunakan sistem bagi hasil atau jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati di muka. Dengan cara ini, bank dan nasabah berbagi risiko dan keuntungan secara adil.
  • Keberkahan dalam Transaksi: Bank syariah bertujuan untuk menjaga keberkahan dalam setiap transaksi. Ini berarti bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dalam bank syariah harus bebas dari unsur-unsur yang merugikan pihak manapun, baik bank maupun nasabah. Transaksi harus jelas dan tidak mengandung ketidakpastian (gharar) yang bisa merugikan salah satu pihak.
  • Menghindari Gharar dan Maysir: Gharar berarti ketidakpastian dalam suatu transaksi yang bisa menimbulkan kerugian yang tidak terduga, sementara maysir mengacu pada perjudian atau spekulasi yang tinggi risikonya. Kedua unsur ini tidak dibenarkan dalam transaksi perbankan syariah. Dalam bank syariah, segala bentuk transaksi harus jelas, terukur, dan bebas dari ketidakpastian agar tidak menimbulkan kerugian.
  • Investasi pada Produk yang Halal: Bank syariah hanya boleh berinvestasi atau memberikan pembiayaan pada produk atau kegiatan yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Produk yang haram, seperti alkohol, perjudian, atau produk-produk yang merugikan masyarakat, tidak diperbolehkan dalam operasional bank syariah.

Baca juga: Tabel Pinjaman Bank Sampoerna: Produk Kredit & Keunggulannya

Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia

Peraturan mengenai operasional bank syariah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Undang-undang ini menetapkan bahwa bank syariah harus beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Selain itu, fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menjadi pedoman bagi bank syariah dalam menjalankan aktivitas perbankan yang sesuai dengan syariah.

Tabel Pinjaman Bank Syariah: Menyusun Skema Pembiayaan

Tabel pinjaman bank syariah adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghitung dan menyusun jadwal angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh nasabah. Setiap tabel pinjaman dirancang berdasarkan jenis akad dan skema pembiayaan yang disepakati antara bank dan nasabah. Fungsi utama dari tabel pinjaman adalah untuk memberikan kejelasan mengenai jumlah angsuran yang harus dibayar setiap bulan, serta durasi pelunasan yang telah disepakati. Dengan adanya tabel pinjaman, nasabah dapat merencanakan keuangan mereka lebih baik, mengetahui kapan pinjaman akan lunas, dan menghindari keterlambatan pembayaran.

Selain itu, tabel pinjaman juga membantu bank dalam melakukan perhitungan pembiayaan yang transparan. Semua biaya yang terkait dengan pinjaman, termasuk margin keuntungan, akan dijelaskan secara rinci, sehingga nasabah bisa memahami setiap komponen dari pembayaran yang mereka lakukan.

Jenis Pembiayaan dalam Bank Syariah

Bank syariah menawarkan beberapa jenis pembiayaan, masing-masing dengan karakteristik dan cara kerjanya sendiri. Berikut adalah beberapa jenis pembiayaan yang biasa ditawarkan oleh bank syariah:

  1. Murabaha: Pembiayaan dengan sistem jual beli di mana bank membeli barang yang diinginkan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga yang telah ditambah margin keuntungan. Pinjaman ini biasanya digunakan untuk pembelian barang seperti rumah atau kendaraan.
  2. Mudarabah: Dalam akad mudarabah, bank dan nasabah bekerja sama untuk mengelola suatu usaha. Bank memberikan modal, sementara nasabah bertindak sebagai pengelola usaha. Keuntungan dari usaha tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan, sementara kerugian ditanggung oleh bank, kecuali jika kerugian disebabkan oleh kelalaian pengelola.
  3. Musyarakah: Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak yang berpartisipasi dalam usaha dengan modal yang dibagikan sesuai porsi kontribusi masing-masing. Keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan porsi modal yang telah disepakati sebelumnya.
  4. Ijarah: Pembiayaan dengan akad sewa guna usaha. Dalam akad ini, nasabah menyewa barang (misalnya rumah atau kendaraan) dari bank dengan kesepakatan sewa yang telah ditentukan.

Skema Pembiayaan dan Tabel Pinjaman

Setiap jenis pembiayaan memiliki cara perhitungan yang berbeda. Berikut adalah contoh penghitungan tabel pinjaman berdasarkan jenis akad yang dipilih:

  • Murabaha: Pembayaran dilakukan dengan angsuran tetap, mencakup harga barang yang dibeli plus margin keuntungan. Margin keuntungan yang diterapkan dalam Murabahah bervariasi, misalnya 1,5%-1,7% untuk angsuran reguler bulanan dan 3% untuk angsuran musiman. 
  • Mudarabah: Pembayaran hasil usaha dibagi sesuai kesepakatan antara pemilik modal dan pengelola usaha. Tabel pinjaman akan menunjukkan pembagian keuntungan berdasarkan hasil usaha. Sebagai contoh: Jika seorang nasabah ingin membuka usaha dengan modal Rp 100 juta dan disepakati angsuran selama 24 bulan, maka jumlah angsuran akan tetap selama periode tersebut, tidak akan berubah meskipun ada perubahan keuntungan usaha. 
  • Musyarakah: Dalam Musyarakah, angsuran yang dibayarkan oleh nasabah kepada bank bukanlah pengembalian pokok pinjaman, melainkan bagian dari keuntungan usaha yang disepakati. Besaran angsuran ini akan bervariasi tergantung pada kinerja usaha. Melalui Skema Bagi Hasil Pembagian keuntungan dan kerugian dalam Musyarakah didasarkan pada proporsi modal yang disumbangkan oleh masing-masing mitra. 

Syarat Umum Pengajuan Pinjaman di Bank Syariah

Setiap bank syariah memiliki persyaratan dasar yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yang ingin mengajukan pinjaman. Syarat umum ini mencakup:

  • Warga Negara Indonesia: Nasabah yang mengajukan pinjaman harus memiliki status kewarganegaraan Indonesia.
  • Usia Minimum dan Maksimum: Nasabah harus berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat pinjaman lunas.
  • Dokumen yang Diperlukan: Sebagai bagian dari proses verifikasi, bank akan meminta dokumen-dokumen seperti KTP, NPWP, slip gaji, rekening koran, dan dokumen tambahan yang diperlukan sesuai dengan jenis pinjaman yang diajukan.

Syarat Berdasarkan Jenis Pembiayaan

Selain syarat umum, setiap jenis pembiayaan juga memiliki syarat-syarat tambahan. Misalnya, untuk pembiayaan rumah atau kendaraan, bank akan meminta jaminan berupa properti atau kendaraan yang dibeli. Jika kamu mengajukan pinjaman untuk modal usaha, bank akan memeriksa kelayakan usaha yang kamu jalankan, termasuk analisis laporan keuangan dan prospek usaha.

Proses Pengajuan Pinjaman

Pengajuan pinjaman di bank syariah umumnya melibatkan beberapa langkah penting, termasuk pengisian formulir pengajuan, verifikasi dokumen, serta analisis kelayakan kredit oleh bank. Setelah semua dokumen dinyatakan lengkap dan valid, bank akan melakukan analisis risiko dan memberikan keputusan apakah pinjaman disetujui atau tidak.

Keuntungan dan Kekurangan Pinjaman Bank Syariah

Keuntungan

  • Bebas dari Riba: Salah satu keuntungan utama adalah bahwa pinjaman bank syariah tidak mengenakan bunga, yang menjadikannya lebih sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam.
  • Transparansi: Semua transaksi dilakukan dengan sistem yang jelas, tanpa adanya biaya tersembunyi. Pembayaran angsuran yang telah disepakati akan tetap sama sepanjang masa pinjaman.
  • Sesuai dengan Prinsip Agama Islam: Bagi mereka yang mengutamakan prinsip syariah, pinjaman bank syariah memberikan solusi keuangan yang lebih sesuai dengan keyakinan.

Kekurangan

  • Proses yang Lebih Rumit: Mengajukan pinjaman di bank syariah terkadang lebih rumit dibandingkan dengan bank konvensional, terutama dalam hal verifikasi dan persetujuan.
  • Terkadang Lebih Mahal: Beberapa jenis pembiayaan, seperti Murabaha, bisa menjadi lebih mahal dibandingkan dengan pinjaman bank konvensional karena adanya margin keuntungan yang ditambahkan.

Contoh Tabel Pembayaran Pinjaman Bank Syariah

Tabel Pinjaman dengan Sistem Murabaha

Berikut adalah contoh tabel simulasi pembayaran pinjaman Bank Syariah dengan menggunakan akad Murabaha (jual beli), di mana bank membeli barang terlebih dahulu lalu menjualnya kepada nasabah dengan margin keuntungan tetap. Dalam contoh ini, margin keuntungan ditetapkan sebesar 10% dari harga barang (pokok pinjaman), dan tenor berkisar dari 1 hingga 6 bulan. Tabel berikut menyajikan estimasi angsuran per bulan berdasarkan nominal pinjaman (harga barang) dan jangka waktu pembayaran.

Asumsi:

  • Margin keuntungan tetap: 10% dari harga barang.
  • Total cicilan = Harga barang + margin keuntungan.
  • Cicilan bulanan = Total cicilan ÷ tenor.

Tabel Simulasi Pembayaran Murabaha (Harga Barang Rp5.000.000 – Rp15.000.000):

Penjelasan Tambahan:

  • Harga Barang: Merupakan nilai barang yang dibeli oleh bank atas permintaan nasabah.
  • Margin 10%: Keuntungan tetap yang diperoleh bank dari penjualan barang kepada nasabah, dihitung dari 10% harga barang.
  • Total Pembayaran: Jumlah harga barang ditambah margin, yang akan dicicil oleh nasabah.
  • Tenor: Jangka waktu cicilan (1, 3, dan 6 bulan dalam simulasi ini).
  • Angsuran per Bulan: Jumlah pembayaran tetap per bulan sesuai tenor yang dipilih, tanpa fluktuasi karena sifat margin tetap (tidak berbunga seperti sistem konvensional).

Baca juga: Tabel Pinjaman Permata Bank: Simulasi Cicilan dan Syarat Pengajuan

bbc image

Tabel Pembayaran dengan Sistem Mudarabah

Berikut adalah contoh tabel Pembayaran Pinjaman Bank Syariah dengan sistem Mudarabah. Dalam skema ini, bank syariah bertindak sebagai pemodal (shahibul maal), sedangkan nasabah sebagai pengelola usaha (mudharib). Karena sistem ini berbasis bagi hasil (profit sharing), bukan bunga, maka margin keuntungan disepakati di awal. Untuk simulasi ini, kita menggunakan margin keuntungan tetap sebesar 10% dari nominal pembiayaan (bukan per bulan, tetapi total untuk keseluruhan tenor). Pembayaran dibagi rata setiap bulan.

Tabel Simulasi Pembayaran Pinjaman Mudarabah – Margin Keuntungan 10%

Penjelasan Kolom:

  • Nominal Pinjaman: Jumlah pembiayaan pokok yang disalurkan oleh bank syariah.
  • Tenor: Jangka waktu pelunasan pinjaman, mulai dari 1 hingga 6 bulan.
  • Margin 10%: Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak, dihitung 10% dari nominal pinjaman.
  • Total yang Harus Dibayar: Jumlah pinjaman pokok + margin keuntungan.
  • Cicilan per Bulan: Total pembayaran dibagi rata sesuai tenor.

Catatan Penting:

  • Dalam praktik, pembiayaan mudarabah bisa memiliki skema bagi hasil berdasarkan rasio keuntungan riil, bukan margin tetap seperti di atas. Namun, untuk mempermudah pemahaman, tabel ini menggunakan pendekatan margin tetap yang sering diterapkan dalam praktik perbankan syariah semi-komersial.
  • Akad mudarabah murni biasanya digunakan untuk pembiayaan usaha, bukan konsumtif seperti pembelian barang. Jika untuk pembelian barang, akad yang lebih sesuai biasanya murabahah atau ijarah.

Baca juga: Pinjaman Bank Neo Commerce: Keunggulan & Cara Daftar via Aplikasi

Tabel Pembayaran dengan Sistem Musyarakah

Berikut adalah contoh tabel pembayaran pinjaman bank syariah dengan menggunakan sistem Musyarakah. Sistem Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam kepemilikan suatu aset atau pembiayaan usaha, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung berdasarkan porsi modal.

Dalam konteks pembiayaan barang konsumtif, seperti pembelian motor atau alat elektronik, bank dan nasabah sama-sama memiliki porsi dalam pembiayaan. Bank biasanya menyewakan porsi kepemilikannya kepada nasabah, dan nasabah mencicil untuk mengambil alih kepemilikan secara bertahap hingga sepenuhnya menjadi miliknya. Perhitungan berikut memperhitungkan margin keuntungan tetap sebesar 10% dari nilai pembiayaan (harga barang) yang dibagi merata sesuai tenor.

Contoh Tabel Pembayaran Pinjaman Sistem Musyarakah:

Penjelasan Kolom:

  • Harga Barang (Rp): Nilai atau harga barang yang ingin dibeli atau dibiayai melalui akad Musyarakah.
  • Margin 10% (Rp): Keuntungan yang menjadi bagian bank syariah dari pembiayaan, sebesar 10% dari harga barang.
  • Total Pembayaran (Rp): Jumlah total yang harus dibayarkan oleh nasabah selama masa tenor, yakni harga barang + margin keuntungan.
  • Tenor (bulan): Jangka waktu pelunasan yang disepakati bersama antara bank dan nasabah.
  • Cicilan Per Bulan (Rp): Jumlah pembayaran yang harus dibayar nasabah per bulan, dihitung dari Total Pembayaran dibagi jangka waktu.

Model ini bersifat simulatif dan sederhana. Dalam praktiknya, bisa ada perhitungan porsi kepemilikan bertahap, biaya-biaya tambahan (administrasi, asuransi), dan akad pelengkap lainnya seperti Ijarah dalam pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah.

Hitung Pinjaman dan Tagihanmu

Tentukan jumlah dan tenor pinjaman

Jumlah Pinjaman

Rp300.000

Rp50.000.000

Tenor Kredit
Tenor bervariasi untuk setiap pengguna.

*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu

Tagihan per bulan

Tagihan sudah termasuk biaya admin

Bunga 0%

Biaya per hari mungkin berbeda tergantung kredit skor setiap pengguna

Dana Cair

Jumlah dana yang akan masuk ke rekening kamu setelah biaya admin. Biaya admin bisa bervariasi.

*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Download JULO App Sekarang *kamu akan diarahkan ke Google PlayStore untuk download JULO

Tips Memilih Pinjaman Bank Syariah yang Tepat

  • Menyesuaikan dengan Kebutuhan Finansial

Pastikan jenis pembiayaan yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu. Apakah kamu membutuhkan pinjaman untuk membeli rumah, kendaraan, atau modal usaha? Pemilihan skema pembiayaan yang tepat akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuanmu dalam membayar angsuran.

  • Perbandingan Skema Pembiayaan

Sebelum memilih produk pinjaman, bandingkan antara beberapa skema pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah. Pilihlah yang menawarkan keuntungan terbaik dengan risiko yang dapat dikelola.

  • Cek Reputasi dan Layanan Bank Syariah

Pastikan bank yang kamu pilih memiliki track record yang baik dalam hal pelayanan dan transparansi. Cek reputasi bank melalui ulasan nasabah lain dan pastikan bank tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK agar terjamin keamanannya.

Sebagai penutup, pembiayaan melalui bank syariah menawarkan alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba, keadilan, dan transparansi. Dengan berbagai skema pembiayaan seperti Murabaha, Mudarabah, Musyarakah, dan Ijarah, bank syariah memberikan solusi keuangan yang adil dan transparan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembelian rumah, kendaraan, hingga modal usaha.

Namun, penting bagi kamu untuk memahami bahwa setiap skema memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda. Misalnya, dalam akad Mudarabah, bank menyediakan modal sementara kamu mengelola usaha, dengan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian ditanggung oleh pemilik modal, kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola. Sementara itu, dalam akad Murabaha, bank membeli barang yang kamu inginkan dan menjualnya kembali dengan margin keuntungan yang disepakati di awal.

Meskipun proses pengajuan pinjaman di bank syariah bisa lebih kompleks dibandingkan dengan bank konvensional, terutama dalam hal verifikasi dan persetujuan, transparansi dan keberkahan dari sistem syariah menjadikannya pilihan yang layak kamu pertimbangkan. Dengan memahami tabel pinjaman dan skema pembiayaan yang ditawarkan, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan sesuai dengan kemampuan finansial serta prinsip agama yang kamu anut.

Sebagai langkah selanjutnya, disarankan bagi kamu untuk berkonsultasi langsung dengan pihak bank syariah guna mendapatkan informasi yang lebih rinci dan menyesuaikan pilihan pembiayaan dengan kebutuhan spesifik kamu. Dengan demikian, kamu dapat memanfaatkan layanan keuangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan material tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai spiritual.

Sebagai alternatif pembiayaan yang cepat dan praktis, JULO Pinjaman Online hadir sebagai solusi yang lebih fleksibel dibandingkan dengan pembiayaan dari bank syariah. Kamu tidak perlu khawatir soal jaminan, karena JULO menawarkan pinjaman tanpa jaminan. Proses pengajuan yang mudah dan cepat memungkinkan dana cair dalam hitungan menit setelah proses approval, sangat cocok untuk kamu yang membutuhkan dana mendesak. Selain itu, limit pinjaman yang tersedia mencapai hingga 50 juta, dengan tenor yang bisa disesuaikan hingga 9 bulan, memberikan keleluasaan dalam merencanakan pembayaran.

Keunggulan lain yang ditawarkan JULO adalah bunga yang sangat ringan, hanya 0,1% per hari, jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan berbagai skema pembiayaan di bank syariah yang mungkin melibatkan biaya atau bunga yang lebih kompleks. Dengan JULO, kamu bisa mendapatkan pinjaman tanpa ribet dan tanpa harus memikirkan proses administrasi yang panjang. Jadi, jika kamu membutuhkan pinjaman yang cepat, aman, dan dengan bunga yang terjangkau, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman di aplikasi JULO. Prosesnya mudah, praktis, dan bisa membantu memenuhi kebutuhan finansialmu dengan cara yang lebih simpel dan efisien.

 

JULO

Pinjaman Bank Syariah Terbaru: Cek Tabel & Syaratnya di Sini!

Temukan tabel pinjaman Bank Syariah lengkap dengan pilihan skema pembiayaan dan syarat pengajuan yang mudah dipahami.

Artikel Lainnya