Bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk memperbanyak ibadah, tapi juga momen yang sangat potensial untuk memulai bisnis, terutama di bidang kuliner. Perilaku konsumsi masyarakat selama Ramadan meningkat tajam. Data Bank Indonesia (2024) menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan minuman naik hingga 20% dibanding bulan biasa, terutama menjelang waktu berbuka dan Idul Fitri.
Tren ini membuka peluang besar bagi siapa pun yang ingin memulai usaha kuliner musiman. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa menjadikan momentum Ramadan sebagai langkah awal membangun bisnis jangka panjang. Berikut ini tujuh ide bisnis kuliner Ramadan yang bukan hanya laris, tapi juga mudah dijalankan bahkan dari rumah
Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Bunga ringan, tenor hingga 9 bulan, limitnya hingga Rp50 juta. Tunggu apa lagi? Yuk, lakukan tarik dana sekarang!
1. Takjil Kekinian yang Menggabungkan Tradisi dan Tren
Takjil selalu identik dengan suasana buka puasa. Namun, generasi muda kini mencari menu takjil yang tidak hanya lezat, tapi juga Instagrammable dan inovatif.
Kamu bisa mengembangkan resep tradisional menjadi sesuatu yang lebih modern, misalnya kolak pisang karamel, puding kurma susu almond, atau es campur dengan topping kekinian seperti boba dan jelly mangga.
Inovasi rasa dan tampilan bisa menjadi pembeda dari pesaing. Gunakan kemasan ramah lingkungan dengan desain menarik agar produkmu mudah diingat. Selain itu, manfaatkan media sosial untuk promosi visual â konten video pembuatan takjil bisa menarik perhatian dan meningkatkan penjualan secara organik.
Tips profesional: Fokus pada segmen tertentu, misalnya “takjil sehat rendah gula” atau “takjil premium untuk berbuka bersama keluarga.” Ini membantu membangun niche market yang jelas dan mudah dipasarkan.
2. Makanan Praktis untuk Sahur â Solusi Bagi yang Sibuk
Waktu sahur sering menjadi tantangan bagi banyak orang karena keterbatasan waktu dan tenaga untuk memasak. Di sinilah bisnis frozen food rumahan menemukan momentum terbaiknya.
Produk seperti ayam ungkep siap goreng, sambal ikan peda, atau tumisan sayur beku siap saji bisa menjadi pilihan yang diminati.
Menurut data PaDi UMKM (2024), penjualan makanan beku meningkat hingga 32% selama Ramadan, karena banyak keluarga memilih makanan cepat saji namun tetap bergizi.
Keunggulan produk beku adalah ketahanannya â kamu bisa memproduksi lebih awal dan menyimpannya dengan aman hingga waktu sahur tiba.
Tips tambahan: gunakan label nilai gizi dan sertakan cara penyajian di kemasan. Detail sederhana seperti itu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperkuat citra profesional bisnismu.
Simulasi Kredit
Tentukan jumlah dan tenor pinjaman
*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu
*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
3. Kurma dan Olahan Premium
Kurma merupakan simbol Ramadan yang tak pernah kehilangan pasar. Namun, kompetisi di kategori ini juga tinggi. Agar berbeda, kamu bisa menjual kurma olahan seperti kurma isi kacang almond, cokelat kurma, atau energy bar berbahan dasar kurma dan oat.
Selain lezat, produk seperti ini punya nilai jual tambahan sebagai camilan sehat. Dengan tren gaya hidup sehat yang meningkat, “kurma sehat” bisa menjadi produk yang relevan dengan preferensi konsumen masa kini.
Untuk nilai tambah, tawarkan juga paket hampers kurma premium menjelang Lebaran, dikemas dengan elegan dan disertai kartu ucapan personal.
4. Catering Sahur dan Buka Puasa â Targetkan Segmen Komunitas
Ramadan adalah waktu di mana banyak keluarga dan komunitas melakukan acara buka bersama atau sahur kolektif. Layanan catering harian menawarkan peluang besar di segmen ini.
Kamu bisa menyediakan menu tematik, misalnya “Menu Nusantara Ramadan” atau “Menu Sehat untuk Sahur,” dengan paket harga berbeda sesuai jumlah orang.
Promosikan melalui grup WhatsApp, media sosial, dan marketplace lokal. Konsumen lebih tertarik pada penyedia catering yang menawarkan variasi menu, pengiriman tepat waktu, dan tampilan makanan menarik.
Pastikan juga ada opsi pemesanan pre-order agar produksi tetap efisien dan tidak ada pemborosan bahan baku.
5. Bisnis Kue Kering dan Hampers Lebaran
Mendekati akhir Ramadan, permintaan terhadap kue kering melonjak tajam. Produk klasik seperti nastar dan kastengel selalu dicari, namun kamu bisa menambah daya tarik dengan inovasi rasa seperti red velvet, green tea, atau keju pedas.
Selain menjual per toples, tren terbaru adalah paket hampers Lebaran personalisasi.
Menurut Tokopedia Ramadan Insights (2024), penjualan hampers naik lebih dari 40% selama dua minggu terakhir Ramadan. Pelanggan menyukai hampers yang dikemas estetik dan bisa dikirim langsung ke alamat penerima.
Gunakan kemasan ramah lingkungan dan tawarkan layanan custom (misalnya kartu ucapan dengan nama penerima) untuk memberi sentuhan eksklusif.
6. Minuman Segar dan Sehat
Minuman manis dingin adalah pelengkap utama buka puasa. Namun, kini konsumen semakin sadar pentingnya kesehatan. Ini peluang besar bagi bisnis minuman berbasis bahan alami, seperti jus buah segar, smoothies, atau minuman herbal.
Kamu bisa memadukan konsep healthy drink dengan estetika visual agar tetap menarik di media sosial.
Ciptakan identitas brand yang kuat dengan logo, warna, dan tagline yang konsisten. Contohnya: “Minuman segar, sehat, dan halal untuk buka puasamu.”
Gunakan bahan lokal (seperti madu, jahe, dan pandan) untuk menambah nilai autentik dan biaya produksi yang lebih hemat.
7. Layanan Pesan Antar Kuliner Ramadan
Tren konsumsi digital mendorong kemudahan dalam berbelanja makanan. Banyak konsumen kini lebih memilih memesan via ojek online atau WhatsApp.
Jika kamu sudah punya bisnis makanan, perkuat kehadiran online dengan strategi delivery. Tawarkan promo free delivery untuk radius tertentu atau sistem langganan untuk pelanggan tetap.
Selain bergabung di platform besar seperti GoFood dan GrabFood, pertimbangkan juga layanan antar mandiri agar margin keuntungan lebih tinggi.
Gunakan sistem pre-order dengan pembayaran digital agar prosesnya cepat, efisien, dan transparan.
Strategi Pendukung agar Bisnis Kuliner Ramadan Bertahan Lama
- Perkuat branding: buat logo dan tagline yang mudah diingat.
- Gunakan testimoni pelanggan: kepercayaan adalah modal utama dalam bisnis makanan.
- Kelola keuangan dengan rapi: pisahkan modal usaha dan pribadi, gunakan aplikasi pencatatan sederhana.
- Bangun komunitas pelanggan: buat grup WhatsApp pelanggan agar mudah memberikan promo dan informasi menu baru.
Dengan strategi yang berkelanjutan, bisnis musiman Ramadan bisa berkembang menjadi usaha kuliner permanen yang berpenghasilan stabil.
Ramadan adalah momentum emas bagi siapa pun yang ingin memulai bisnis kuliner. Tingginya permintaan, keunikan tradisi, dan kekuatan media sosial menjadikan bulan ini waktu terbaik untuk berinovasi.
Kuncinya bukan hanya menjual produk, tetapi menciptakan pengalaman kuliner yang autentik, sehat, dan relevan dengan gaya hidup modern.
Dari takjil, frozen food, hingga hampers Lebaran, setiap ide bisnis kuliner bisa sukses jika dikelola dengan strategi dan kreativitas. Jangan ragu untuk memulai, karena peluang terbesar sering datang di saat momentum seperti ini.
Checkout Keranjang E-Commerce Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Beli gadget sampai furnitur bisa dicicil hingga 9 bulan, bunganya ringan. Yuk, transaksi sekarang!
Mulai Bisnis Kuliner Ramadan dengan JULO Kredit Digital!
Ingin memulai bisnis kuliner Ramadan tetapi terkendala modal? Tenang! JULO Kredit Digital bisa membantumu mendapatkan dana cepat untuk modal usaha. Dengan suku bunga rendah mulai dari 0,1% per hari dan limit pinjaman hingga Rp50 juta, kamu bisa menjalankan bisnis tanpa khawatir keuangan.
Cara mengajukan pinjaman di JULO sangat mudah:
-
Klik fitur 'Tarik Dana' di aplikasi JULO.
-
Masukkan jumlah dana yang dibutuhkan, pilih tenor, dan tujuan pinjaman.
-
Konfirmasi transaksi dengan PIN dan tanda tangan digital.
Bisnis kuliner Ramadan 2025 bisa menjadi peluang besar untuk meraih keuntungan. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari JULO Kredit Digital, kesuksesan bisnis kulinermu semakin dekat!