7 Langkah Cerdas Mencegah Penipuan Keuangan Digital di Era Serba Online

Di tengah kemudahan layanan keuangan digital, ada satu hal yang wajib selalu diingat: keamanan data dan kewaspadaan pengguna.
Modus penipuan kini semakin beragam - mulai dari pesan WhatsApp palsu, tautan berhadiah, hingga aplikasi tidak resmi yang mengaku sebagai layanan keuangan legal.

Dalam rangka Bulan Fintech Nasional (BFN) yang diinisiasi oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), JULO ingin mengajak kamu bersama-sama membangun ekosistem finansial yang lebih aman, sehat, dan bertanggung jawab.
Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri dari berbagai bentuk penipuan online.

1. Gunakan Hanya Layanan Resmi dan Terdaftar

Langkah pertama untuk melindungi diri adalah memastikan bahwa layanan keuangan yang kamu gunakan sudah terdaftar di OJK.
Layanan yang terdaftar memiliki izin operasional, diawasi secara ketat, dan mengikuti kode etik yang jelas - termasuk dalam hal perlindungan data pengguna.

Tips cepat: Pastikan aplikasi yang kamu gunakan diunduh dari Play Store atau App Store, dengan pengembang resmi dan ulasan yang kredibel. Hindari link acak dari pesan pribadi atau media sosial.

2. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi

Kode OTP, PIN, password, dan foto KTP adalah informasi pribadi yang tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, bahkan ke orang yang mengaku dari pihak layanan.
JULO, misalnya, tidak pernah meminta OTP atau data sensitif lewat chat pribadi atau telepon. Bila ada yang mengaku demikian, itu sudah tanda bahaya - hentikan komunikasi segera dan laporkan ke kanal resmi.

3. Waspadai Penawaran yang Terlalu Menggiurkan

Kalimat seperti “pinjaman langsung cair tanpa syarat” atau “hadiah uang tunai jutaan rupiah” sering menjadi pancingan untuk mencuri data pribadi.
Ingat: kalau terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar memang tidak nyata.
Selalu baca syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum mengisi data apa pun.

4. Lindungi Perangkat Digitalmu

Selain waspada terhadap pesan atau panggilan mencurigakan, penting juga untuk menjaga keamanan perangkat yang kamu gunakan.
Gunakan password kuat, aktifkan autentikasi dua langkah (2FA), dan perbarui sistem operasi serta aplikasi secara rutin.
Perangkat yang aman membantu melindungi transaksi dan data pribadi dari risiko penyalahgunaan.

5. Jangan Panik Saat Mendapat Tekanan

Penipu sering menggunakan teknik “menakut-nakuti”, seperti mengatakan akunmu akan diblokir atau dana akan hangus jika tidak segera transfer.
Tenangkan diri dan verifikasi ulang melalui kanal resmi - misalnya dengan membuka situs atau aplikasi aslinya.
Langkah sederhana ini bisa mencegah keputusan terburu-buru yang berisiko besar.

6. Edukasi Orang di Sekitarmu

Tidak semua orang familiar dengan modus penipuan digital.
Mulailah dari hal kecil seperti mengingatkan orang tua, teman, atau rekan kerja agar tidak mudah membagikan data pribadi atau mengklik tautan mencurigakan.
Dengan saling berbagi informasi, kita bisa menekan jumlah korban penipuan digital di Indonesia.

7. Laporkan Jika Menemukan Aktivitas Mencurigakan

Kalau kamu menemukan akun, pesan, atau aplikasi yang berpotensi menipu, laporkan ke pihak berwenang seperti OJK atau AFPI. Cek informasi pelaporan ke ojk.go.id atau ke media sosialnya. 
Semakin cepat dilaporkan, semakin cepat pula bisa ditindak untuk mencegah korban lain.
Langkah ini juga membantu menciptakan ekosistem fintech yang lebih aman bagi semua pengguna.

Komitmen JULO untuk Keuangan Digital yang Aman

Sebagai platform keuangan digital yang resmi terdaftar dan diawasi OJK, JULO berkomitmen mendukung berbagai inisiatif edukatif, termasuk Bulan Fintech Nasional (BFN) yang diinisiasi oleh AFPI.
Melalui edukasi seperti ini, JULO ingin membantu masyarakat memahami cara menggunakan layanan digital dengan aman dan bertanggung jawab.

Karena bagi JULO, keuangan digital bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga soal kepercayaan dan keamanan pengguna.

Mari jadi pengguna digital yang bijak - mulai dari diri sendiri, untuk ekosistem keuangan yang lebih aman bagi semua.

*Artikel ini dibuat oleh tim JULO sebagai bentuk dukungan terhadap Bulan Fintech Nasional (BFN) dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).